Selasa, 28 Juli 2009

1.1

Protokol HTTP pertama kali dipergunakan dalam www pada tahun 1990. Pada saat tersebut yang dipakai adalah protokol HTTP versi 0.9. Versi 0.9 ini adalah protokol transfer dokumen secara mentah, maksudnya adalah data dokumen dikirim sesuai dengan isi dari dokumen tersebut tanpa memandang tipe dari dokumen. Kemudian pada tahun 1996 protokol HTTP diperbaiki menjadi HTTP versi 1.0. Perubahan ini untuk mengakomodasi tipe-tipe dokumen yang hendak dikirim beserta enkoding yang dipergunakan dalam pengiriman data dokumen.

Sesuai dengan perkembangan infrastruktur internet maka pada tahun 1999 dikeluarkan HTTP versi 1.1 untuk mengakomodasi proxy, cache dan koneksi yang persisten. HTTP (HyperText Transfer Protocol) adalah protokol yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen dalam World Wide Web (WWW). Protokol ini adalah protokol ringan, tidak berstatus dan generik yang dapat dipergunakan berbagai macam tipe dokumen. Pengembangan HTTP dikoordinasi oleh Konsorsium World Wide Web (W3C) dan grup bekerja Internet Engineering Task Force (IETF), bekerja dalam publikasi satu seri RFC, yang paling terkenal RFC 2616, yang menjelaskan HTTP/1.1, versi HTTP yang digunakan umum sekarang ini.

HTTP adalah sebuah protokol meminta atau menjawab antara client dan server. Sebuh client HTTP seperti web browser, biasanya memulai permintaan dengan membuat hubungan TCP/IP ke port tertentu di tuan rumah yang jauh (biasanya port 80). Sebuah server HTTP yang mendengarkan di port tersebut menunggu client mengirim kode permintaan (request), seperti “GET / HTTP/1.1″ (yang akan meminta halaman yang sudah ditentukan), diikuti dengan pesan MIME yang memiliki beberapa informasi kode kepala yang menjelaskan aspek dari permintaan tersebut, diikut dengan badan dari data tertentu. Beberapa kepala (header) juga bebas ditulis atau tidak, sementara lainnya (seperti tuan rumah) diperlukan oleh protokol HTTP/1.1. Begitu menerima kode permintaan dan pesan, bila ada, server mengirim kembali kode jawaban, seperti “200 OK”, dan sebuah pesan yang diminta, atau sebuah pesan error atau pesan lainnya. Selengkapnya...

cara kerja HTTP

Silahkan cari sendiri sejarah penciptaan HTTP (HyperText Transfer Protocol) alias protokol untuk mengirim dokumen hypertext yang menjadi standar baku di dunia web. Lebih penting diketahui adalah prinsip kerja HTTP, bagaimana aplikasi web browser dapat menerima dokumen dari web server dan menyajikannya di hadapan pengguna.

Protokol HTTP bekerja dalam satu siklus pendek request-response. Web server aktif di mesin server menanti permintaan (request) dari web browser di mesin client. Dalam penantiannya, web server dengan setia nangkring di port 80 atau 443 kalo sewaktu-waktu datang permintaan dari web browser. Bisa juga di port lain.. tapi itu kan ga standar.

Nah, saat mesin client (dalam hal ini web browser) mengirimkan pesan permintaan (request) ke web server, maka permintaan tersebut akan diproses dan dijawab (response) sesuai dengan pengetahuan si web server. Misalnya neh, web browser meminta halaman “pertama.html”, maka web server akan mencarikan halaman yang diminta kemudian mengirimkan halaman tersebut sebagai jawaban (response). Sampai di web browser, halaman “pertama.html” akan dibaca dan disajikan melalui web browser sesuai dengan kemampuan intepretasi web browser. Misalnya lagi, web browser meminta file “asyik.3gp” (naaah yaaa..), maka web server akan mencari dan mengirimkan pesan lain jika tidak menemukan file tersebut (pesan dengan kode 404 yang berarti file tidak ditemukan).

Hari ini, kemampuan scripting sudah lazim diterapkan di kedua sisi baik server-side scripting maupun client-side scripting. Kemampuan scripting ini memperkaya kemungkinan pengembangan sajian informasi yang lebih dinamis dan atraktif. PHP, ASP dan JSP merupakan contoh bahasa scripting yang diterapkan di sisi server. Sementara Javascript, Actionscript dan VBscript adalah contoh bahasa scripting yang diterapkan di sisi web browser. Kedua jenis scripting ini tentu saja memiliki perbedaan kemampuan dan manfaat mengingat posisi aplikasi pemroses yang berbeda. Satu di sisi server, satu lagi di sisi client. Selengkapnya...

Minggu, 26 Juli 2009

JARINGAN WAN

WAN itu Jaringan (network) Komputer yang Luas secara geografik. Maksudnya, satu WAN terdiri dari dua atau lebih local-area networks (LAN). LAN itu Jaringan Komputer yang tidak luas, misalnya kebanyakan LAN terbatas di satu gedung atau beberapa gedung saja.

Komputer-komputer yang disambung ke wide-area network sering disumbunkan melewat jaringan umum (public networks), seperti sistem telepon. Juga dapat menggunakan "leased lines or satellites". WAN yang terbesar adalah Internet. Selengkapnya...

pengenalan jaringan LAN

* Pengertian dan Prinsip Kerja LAN



LAN dapat definisikan sebagai network atau jaringan sejumlah sistem
komputer yang lokasinya terbatas didalam satu gedung, satu kompleksgedung
atau suatu kampus dan tidak menggunakan media fasilitas komunikasi umum
seperti telepon, melainkan pemilik dan pengelola media komunikasinya
adalah pemilik LAN itu sendiri.
Dari definisi diatas dapat kita ketahui bahwa sebuah LAN dibatasi oleh
lokasi secara fisik. Adapun penggunaan LAN itu sendiri mengakibatkansemua
komputer yang terhubung dalam jaringan dapat bertukar data atau dengan
kata lain berhubungan. Kerjasama ini semakin berkembang dari hanya
pertukaran data hingga penggunaan peralatan secara bersama.
LAN yang umumnya menggunakan hub, akan mengikuti prinsip kerja hub itu
sendiri. Dalam hal ini adalah bahwa hub tidak memiliki pengetahuantentang
alamat tujuan sehingga penyampaian data secara broadcast, dan juga karena
hub hanya memiliki satu domain collision sehingga bila salah satu port
sibuk maka port-port yang lain harus menunggu.



* Komponen-komponen Dasar LAN

Beberapa komponen dasar yang biasanya membentuk suatu LAN adalah sebagai
berikut:

Workstation

Workstation merupakan node atau host yang berupa suatu sistem komputer.
Sistem komputer ini dapat berupa PC atau dapat pula berupa suatu komputer
yang besar seperti sistem minicomputer, bahkan suatu mainframe.
Workstation dapat bekerja sendiri (stand-alone) dapat pula menggunakan
jaringan untuk bertukar data dengan workstation atau user yang lain.

Server

Perangkat keras (hardware) yang berfungsi untuk melayani jaringan dan
workstation yang terhubung pada jaringan tersebut.pada umumnya sumber
daya (resources) seperti printer, disk, dan sebagainya yang hendak
digunakan secara bersama oleh para pemakai di workstation berada dan
bekerja pada server. Berdasarkan jenis pelayanannya dikenal disk server,
file server, print server, dan suatu server juga dapat mempunyai beberapa
fungsi pelayanan sekaligus.

Link (hubungan)

Workstation dan server tidak dapat berfungsi apabila peralatan tersebut
secara fisik tidak terhubung. Hubungan tersebut dalam LAN dikenal sebagai
media transmisi yang umumnya berupa kabel. Adapun beberapa contoh dari
link adalah:
1.Kabel Twisted Pair
Kabel ini terbagi dua, yaitu Shielded Twisted Pair dan Unshielded Twisted
Pair(UTP)
Lebih banyak dikenal karena merupakan kabel telpon
Relatif murah
Jarak yang pendek
Mudah terpengaruh oleh gangguan
Kecepatan data yang dapat didukung terbatas, 10-16 Mbps

2.Kabel Coaxial
Umumnya digunakan pada televisi
Jarak yang relatif lebih jauh
Kecepatan pengiriman data lebih tinggi di banding Twisted Pair, 30 Mbps
Harga yang relatif tidak mahal
Ukurannya lebih besar dari Twisted Pair

3.Kabel Fiber Optic
Jarak yang jauh
Kecepatan data yang tinggi, 100 Mbps
Ukuran yang relatif kecil
Sulit dipengaruhi gangguan
Harga yang relatif masih mahal
Instalasi yang relatif sulit


Network Interface Card (NIC)

Suatu workstation tidak dihubungkan secara langsung dengan kabel jaringan
ataupun tranceiver cable, tetapi melalui suatu rangkaian elektronika yang
dirancang khusus untuk menangani network protocol yang dikenal dengan
Network Interface Card (NIC).

Network Software

Tanpa adanya software jaringan maka jaringan tersebut tidak akan bekerja
sebagaimana yang dikehendaki. Software ini juga yang memungkinkan sistem
komputer yang satu berkomunikasi dengan sistem komputer yang lain.

* Peralatan Pendukung LAN

a.Repeater

Pada OSI, bekerja pada lapisan Physical
Meneruskan dan memperkuat sinyal
Banyak digunakan pada topologi Bus
Penggunaannya mudah dan Harga yang relatif murah
Tidak memiliki pengetahuan tentang alamat tujuan sehingga penyampaian
data secara broadcast
Hanya memiliki satu domain collision sehingga bila salah satu port sibuk
maka port-port yang lain harus menunggu.

b.Hub

Bekerja pada lapisan Physical
Meneruskan sinyal
Tidak memiliki pengetahuan tentang alamat tujuan
Penggunaannya relatif mudah dan harga yang terjangkau
Hanya memiliki satu buah domain collision

c.Bridge

Bekerja di lapisan Data Link
Telah menggunakan alamat-alamat untuk meneruskan data ke tujuannya
Secara otomatis membuat tabel penterjemah untuk diterima masing2 port

d.Switch

Bekerja di lapisan Data Link
Setiap port didalam swith memiliki domain collision sendiri-sendiri
Memiliki tabel penterjemah pusat yang memiliki daftar penterjemah untuk
semua port
Memungkinkan transmisi secara full duflex (dua arah)

e.Router

Router berfungsi menyaring atau memfilter lalu lintas data
Menentukan dan memilih jalur alternatif yang akan dilalui oleh data
Menghubungkan antar jaringan LAN, bahkan dengan WAN

Topologi LAN


Pengertian topologi Jaringan adalah susunan lintasan aliran data didalam
jaringan yang secara fisik menghubungkan simpul yang satu dengan simpul
lainnya. Berikut ini adalah beberapa topologi jaringan yang ada dan
dipakai hingga saat ini, yaitu:
Topologi Star
Beberapa simpul/node dihubungkan dengan simpul pusat/host, yang membentuk
jaringan fisik seperti bintang, semua komunikasi ditangani langsung dan
dikelola oleh host yang berupa mainframe komputer.


[PC1]
|
[PC2]-------[Server]---------[PC3]
/ \
/ \
[PC4] [PC5]




Topologi Hierarkis
Berbentuk seperti pohon bercabang yang terdiri dari komputer induk(host)
dihubungkan dengan simpul/node lain secara berjenjang. Jenjang yang lebih
tinggi berfungsi sebagai pengatur kerja jenjang dibawahnya.

[Server]
/ \
[server/PC] [server/PC]
/ \ / \
/ \ / \
[PC1] [PC2] [PC3] [PC4]



Topologi Bus
Beberapa simpul/node dihubungkan dengan jalur data (bus). Masing2 node
dapat melakukan tugas-tugas dan operasi yangberbeda namun semua mempunyai
hierarki yang sama.



[PC1] [PC2] [PC3] [PC4]
| | | |
=backbone================================
| | | |
[PC1] [PC2] [PC3] [PC4]


Topologi Loop
Merupakan hubungan antar simpul/node secara serial dalam bentuk suatu
lingkaran tertutup. Dalam bentuk ini tak ada central node/host, semua
mempunyai hierarki yang sama.


[PC1]
[PC2] | [PC3]
\|/
(_) <== lingkaran
/ \
[PC4][PC5]



Topologi Ring
Bentuk ini merupakan gabungan bentuk topologi loop dan bus, jika salah
satu simpul/node rusak, maka tidak akan mempengaruhi komunikasi node
yang lain karena terpisah dari jalur data.



[PC1a]
[PC1b]__|__[PC1c] <<>
|
[PC2]|[PC3] <
\ | /
(_) <== lingkaran
/ \
[PC4][PC5]



Topologi Web
Merupakan bentuk topologi yang masing-masing simpul/node dalam jaringan
dapat saling berhubungan dengan node lainnya melalui beberapa link.
Suatu bentuk web network dengan n node, akan menggunakan link sebanyak
n(n-1)/2.


[PC1]
/ / \ \
[PC2]=-+---+=[PC3]
| / \ |
[PC4]=-------=[PC5]




Dengan menggunakan segala kelebihan dan kekurangan masing2 konfigurasi,
memungkinkan dikembangkannya suatu konfigurasi baru yang menggabungkan
beberapa topologi disertai teknologi baru agar kondisi ideal suatu
sistem jaringan dapat terpenuhi.
Selengkapnya...

Sabtu, 25 Juli 2009

Kode Port OSI

FTP klien = 20
FTP server = 21
Telnet = 23
Waktu = 37
DHCP = 67/68
TFTP = 69
HTTP server = 80
POP2 = 109
POP3 = 110
AUTH = 113
SFTP = 115
ORACLE = 1521
My SQL = 3306
PnP = 5000
IRC = 6667 Selengkapnya...

Layer TCP/IP

2_tcpip_protocol_suite


Layer aplikasi

Application Layer dalam TCP / IP kelompok fungsi dari OSI Application, Presentation Layer dan Session Layer. Karena itu semua proses di atas disebut lapisan transportasi Permohonan di TCP / IP arsitektur. Dalam TCP / IP socket dan port yang digunakan untuk menjelaskan jalan melalui aplikasi yang berkomunikasi. Kebanyakan protokol tingkat aplikasi yang diasosiasikan dengan satu atau lebih nomor port.

Transport Layer

Dalam TCP / IP arsitektur, terdapat dua protokol Transport Layer. The Transmission Control Protocol (TCP) menjamin informasi transmisi. User Datagram Protocol (UDP) Transports datagram swithout akhir-akhir keandalan untuk memeriksa. Kedua protokol yang berguna untuk berbagai aplikasi.

Layer jaringan

Internet Protocol (IP) adalah protokol utama dalam TCP / IP Jaringan Layer. Semua atas dan bawah lapisan komunikasi harus melalui perjalanan IP seperti yang disampaikan melalui TCP / IP protocol stack. Selain itu, terdapat banyak mendukung protokol di Jaringan Layer, seperti ICMP, untuk memfasilitasi dan mengatur proses routing.

Network Access Layer

Dalam TCP / IP arsitektur, Data Link Layer Physical Layer dan biasanya dikelompokkan bersama menjadi Jaringan Akses lapisan. TCP / IP yang menggunakan data yang ada dan Link Layer Fisik standar daripada menentukan sendiri. Banyak RFCs menjelaskan bagaimana memanfaatkan IP dan antarmuka dengan data yang ada link protokol seperti Ethernet, Token Ring, FDDI, HSSI, dan ATM. Lapisan fisik, yang mendefinisikan komunikasi hardware properti, tidak sering interfaced langsung dengan TCP / IP protokol di jaringan lapisan atas.

Selengkapnya...

ICMP

ICMP membolehkan gateways untuk mengirimkan kesalahan pengiriman atau pesan kendali (control message) kepada gateway lainnya atau host-host yang lain, ICMP memberikan komunikasi antara software internet protocol (IP) dalam suatu mesin dan software IP yang lainnya. ICMP hanya melaporkan kesalahan-kesalahan pada sumber aslinya, sumber harus berkaitan dengan kesalahan-kesalahan individual pada program aplikasi dan mengambil tindakan untuk mengatasi permasalahan. Tidak dilakukan error reporting dalam paket ICMP.

Proses pengiriman pesan ICMP:



ICMP Header

Datagram Data Area


Datagram Header

Datagram Data Area

Frame Header

Frame Data Area

Format pesan ICMP

TYPE – 8 bit integer sebagai identifikasi pesan

CODE – 8 bit field memberikan informasi tambahan tentang tipe pesan

CHECKSUM – 16 bit

Type Field

ICMP Message Type

0

Echo Reply

3

Destination Unreachable

4

Source Quench

5

Redirect (change a route)

8

Echo Request

11

Time Exceeded for a Datagram

13

tTimestamp Request

14

Timestamp Reply

15

Information Request (obsolete)

16

Information Reply (obsolete)

17

Address Mask Request

18

Address Mask Reply

Echo request

0

8

16 31

Type (8 or 0)

Code (0)

Checksum

Identifier

Sequence Number

Operational Data

,,,,,

Reports of unreachable destinations

0

8

16 31

Type (3)

Code (0 - 5)

Checksum

Unused (must be zero)

Internet Header + First 64 bits of datagram

,,,,,

Selengkapnya...

802.3

IEEE 802.3 adalah sebuah kumpulan standar IEEE yang mendefinisikan lapisan fisik dan sublapisan media access control dari lapisan data-link dari standar Ethernet berkabel. IEEE 802.3 mayoritas merupakan teknologi Local Area Network (LAN), tapi beberapa di antaranya adalah teknologi Wide Area Network (WAN).

DIX Ethernet dan IEEE 802.3

Spesifikasi Ethernet yang asli (yang disebut sebagai "Experimental Ethernet") dikembangkan oleh Robert Metcalfe pada tahun 1972 dan dipatenkan pada tahun 1978 dan dibuat berbasiskan bagian dari protokol nirkabel ALOHAnet. Memang, Experimental Ethernet sudah tidak digunakan lagi saat ini, tapi dapat dianggap sebagai protokol Ethernet oleh sebagian kalangan. Ethernet yang dikenal sekarang yang digunakan di luar Xerox adalah DIX Ethernet. Tetapi, karena DIX Ethernet juga dikembangkan dari Experimental Ethernet, dan semakin banyak standar yang juga dikembangkan berbasiskan teknologi DIX Ethernet, komunitas teknis telah menganggap bahwa semuanya adalah Ethernet. Karenanya, penggunaan istilah Ethernet juga dapat digunakan untuk menyebutkan semua jaringan yang menggunakan fungsi dan media yang telah distandarisasi sebagai berikut:

Standar Ethernet

Tahun/tanggal

Keterangan

Experimental Ethernet

1972

Protokol Ethernet yang pertama, yang mampu mentransmisikan data melalui kabel koaksial dan topologi bus dengan kecepatan 2,94 megabit per detik.

Ethernet II (DIX 2.0)

1982

Protokol Ethernet hasil pengembangan selanjutnya, yang mampu mentransmisikan data melalui kabel koaksial tipis (thinnet), dengan kecepatan 10 megabit per detik. Pada standar ini juga diperkenalkan field EtherType. Format frame ini juga yang digunakan oleh protokol-protokol di dalam protokol Internet (TCP/IP).

IEEE 802.3

1983

Protokol Ethernet standar 10BASE5 yang mampu mentransmisikan data dengan kecepatan 10 Megabit per detik melalui kabel koaksial tebal (thicknet). Protokol ini sama seperti halnya DIX, kecuali pada field EtherType diganti oleh Length, dan sebuah header IEEE 802.2 yang menyertai header IEEE 802.3. Lebih jelasnya lihat di bagian bawah.

IEEE 802.3a

1985

Protokol Ethernet standar 10BASE2 yang mampu mentransmisikan data dengan kecepatan 10 Megabit per detik melalui kabel koaksial tipis (thinnet).

IEEE 802.3b

1985

10Broad36

IEEE 802.3c

1985

Spesifikasi repeater jaringan dengan kecepatan 10 megabit per detik.

IEEE 802.3d

1987

Fiber-Optic Inter-Repeater Link (FOIRL)

IEEE 802.3e

1987

10Base5 atau StarLAN

IEEE 802.3i

1990

Standar Ethernet 10BaseT, yang mampu mentransmisikan data dengan kecepatan 10 megabit per detik melalui kabel tembaga yang dipilin (twisted pair).

IEEE 802.3j

1993

Standar Ethernet 10BaseF, yang mampu mentransmisikan data dengan kecepatan 10 megabit per detik melalui kabel serat optik (Fiber-optic).

IEEE 802.3u

1995

Standar Fast Ethernet 100BaseTX, 100BaseT4, 100BaseFX, yang mampu mentransmisikan data dengan kecepatan 100 megabit per detik melalui kabel tembaga yang dipilin (twisted pair) dan juga menawarkan fungsi autonegotiation.

IEEE 802.3x

1997

Full duplex dan flow control

IEEE 802.3y

1998

Standar Fast Ethernet 100BaseT2, yang mampu mentransmisikan data dengan kecepatan 100 megabit per detik melalui kabel tembaga yang dipilin (twisted pair) kualitas rendah.

IEEE 802.3z

1998

Standar Gigabit Ethernet 1000Base-X, yang mampu mentransmisikan data dengan kecepatan 1000 megabit per detik (1 gigabit per detik) melalui kabel serat optik (fiber-optic).

IEEE 802.3-1998

1998

Revisi standar dasar yang menggabungkan semua amandemen dan ralat di atas.

IEEE 802.3ab

1999

Standar Gigabit Ethernet 1000BaseT, yang mampu mentransmisikan data dengan kecepatan 1000 megabit per detik (1 gigabit) melalui kabel tembaga yang dipilin (twisted pair).

IEEE 802.3ac

1998

Ukuran frame maksimum diperluas hingga 1522 byte (untuk mengizinkan "Q-tag"). Q-tag mencakup informasi Virtual Local Area Network (VLAN) IEEE 802.1Q dan informasi prioritas IEEE 802.1p.

IEEE 802.3ad

2000

Link aggregation untuk saluran-saluran paralel.

IEEE 802.3-2002

2002

Sebuah revisi yang menggabungkan tiga amandemen terakhir dan ralat.

IEEE 802.3ae

2003

Standar 10 Gigabit Ethernet 10GBase-SR,10GBase-LR, 10GBase-ER, 10GBase-SW, 10GBase-LW, dan 10GBase-EW yang mampu mentransmisikan data dengan kecepatan 10000 megabit per detik (10 gigabit).

IEEE 802.3af

2003

Power over Ethernet (PoE)

802.3ah

2004

Ethernet in the First Mile

IEEE 802.3ak

2004

Standar 10 Gigabit Ethernet 10GBase-CX4, yang mampu mentransmisikan data dengan kecepatan 10000 megabit per detik (10 gigabit) melalui kabel twin-axial.

IEEE 802.3-2005

2005

Revisi standar dasar yang menggabungkan empat amandemen dan ralat di atas.

Format Frame IEEE 802.3

IEEE 802.3 adalah sebuah format frame yang merupakan hasil penggabungan dari spesifikasi IEEE 802.2 dan IEEE 802.3, dan terdiri atas header dan trailer IEEE 802.3 dan sebuah header IEEE 802.2.

Struktur data

Struktur data sebuah frame IEEE 802.3

Sebuah frame IEEE 802.3 terdiri atas beberapa field sebagai berikut:

  • Header IEEE 802.3:
    • Preamble
    • Start Delimiter
    • Destination Address
    • Source Address
    • Length
  • Header IEEE 802.2 Logical Link Control:
    • Destination Service Access Point (DSAP)
    • Source Service Access Point (SSAP)
    • Control
  • Payload
  • Trailer IEEE 802.3:
    • Frame Check Sequence (FCS)

Preamble

Field Preamble adalah sebuah field berukuran 7 byte yang terdiri atas beberapa bit angka 0 dan 1 yang dapat melakukan sinkronisasi dengan perangkat penerima. Setiap byte dalam field ini berisi 10101010.

Start Delimiter

Field Start Delimiter adalah sebuah field berukuran 1 byte yang terdiri atas urutan bit 10101011, yang mengindikasikan permulaan frame Ethernet yang bersangkutan. Kombinasi antara field Preamble dalam IEEE 802.3 dan Start Delimiter adalah sama dengan field Preamble dalam Ethernet II, baik itu ukurannya maupun urutan bit yang dikandungnya.

Destination Address

Field Destination Address adalah field berukuran 6 byte yang sama dengan field Destination Address dalam Ethernet II, kecuali dalam IEEE 802.3 mengizinkan ukuran alamat 6 byte dan juga 2 byte. Meskipun demikian, alamat 2 byte tidak sering digunakan.

Source Address

Field Source Address adalah field berukuran 6 byte yang sama dengan field Source Address dalam Ethernet II, kecuali dalam IEEE 802.3 mengizinkan ukuran alamat 6 byte dan juga 2 byte. Meskipun demikian, alamat 2 byte tidak sering digunakan.

Length

Field Length adalah sebuah field yang berukuran 2 byte yang mengindikasikan jumlah byte dimulai dari byte pertama dalam header LLC hingga byte terakhir field Payload. Field ini tidak memasukkan header IEEE 802.3 atau field Frame Check Sequence. Ukuran minimumnya adalah 46 (0x002E), dan nilai maksimumnya adalah 1500 (0x05DC).

Destination Service Access Point

Field Destination Service Access Point (DSAP) adalah sebuah field berukuran 1 byte yang mengindikasikan protokol lapisan tinggi yang digunakan oleh frame pada node tujuan. Field ini adalah salah satu dari field-field IEEE 802.2 Logical Link Control (LLC). Field ini bertindak sebagai tanda pengenal protokol (protocol identifier) yang digunakan di dalam format frame IEEE 802.3. Nilai-nilainya ditetapkan oleh IANA.

Source Service Access Point

Field Source Service Access Point (SSAP) adalah sebuah field berukuran 1 byte yang mengindikasikan protokol lapisan tinggi yang digunakan oleh frame pada node sumber. Field ini adalah salah satu dari field-field IEEE 802.2 Logical Link Control (LLC). Field ini bertindak sebagai tanda pengenal protokol (protocol identifier) yang digunakan di dalam format frame IEEE 802.3.

Selengkapnya...

Token Ring

Token Ring adalah sebuah cara akses jaringan berbasis teknologi ring yang pada awalnya dikembangkan dan diusulkan oleh Olaf Soderblum pada tahun 1969. Perusahaan IBM selanjutnya membeli hak cipta dari Token Ring dan memakai akses Token Ring dalam produk IBM pada tahun 1984. Elemen kunci dari desain Token Ring milik IBM ini adalah penggunaan konektor buatan IBM sendiri (proprietary), dengan menggunakan kabel twisted pair, dan memasang hub aktif yang berada di dalam sebuah jaringan komputer.

Sambungan komputer dalam topologi ring

Spesifikasi asli dari standar Token Ring adalah kemampuan pengiriman data dengan kecepatan 4 megabit per detik (4 Mbps), dan kemudian ditingkatkan empat kali lipat, menjadi 16 megabit per detik.

Beberapa spesifikasi dan standar teknis Token Ring yang lain, seperti enkapsulasi Internet Protocol (IP) dan Address Resolution Protocol (ARP) dalam Token Ring dijelaskan dalam RFC 1042.

Ada tiga tipe pengembangan dari Token Ring dasar: Token Ring Full Duplex, switched Token Ring, dan 100VG-AnyLAN. Token Ring Full Duplex menggunakan bandwidth dua arah pada jaringan komputer. Switched Token Ring menggunakan switch yang mentransmisikan data di antara segmen LAN (tidak dalam devais LAN tunggal). Sementara, standar 100VG-AnyLAN dapat mendukung baik format Ethernet maupun Token Ring pada kecepatan 100 Mbps.


Selengkapnya...

UDP (User Datagram Protocol )

adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. UDP memiliki karakteristik-karakteristik berikut:

Fungsi UDP sebagai berikut:

  • Protokol yang “ringan” (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name System.

UDP berbeda dengan TCP yang memiliki satuan paket data yang disebut dengan segmen, melakukan pengepakan terhadap data ke dalam pesan-pesan UDP (UDP Messages). Sebuah pesan UDP berisi header UDP dan akan dikirimkan ke protokol lapisan selanjutnya (lapisan internetwork) setelah mengepaknya menjadi datagram IP. Enkapsulasi terhadap pesan-pesan UDP oleh protokol IP dilakukan dengan menambahkan header IP dengan protokol IP nomor 17 (0×11). Pesan UDP dapat memiliki besar maksimum 65507 byte: 65535 (216)-20 (ukuran terkecil dari header IP)-8 (ukuran dari header UDP) byte. Datagram IP yang dihasilkan dari proses enkapsulasi tersebut, akan dienkapsulasi kembali dengan menggunakan header dan trailer protokol lapisan Network Interface yang digunakan oleh host tersebut.

Dalam header IP dari sebuah pesan UDP, field Source IP Address akan diset ke antarmuka host yang mengirimkan pesan UDP yang bersangkutan; sementara field Destination IP Address akan diset ke alamat IP unicast dari sebuah host tertentu, alamat IP broadcast, atau alamat IP multicast.

Selengkapnya...

IP (Internet Protocol)

Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.

Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:

Perbandingan Alamat IPv6 dan IPv4

Tabel berikut menjelaskan perbandingan karakteristik antara alamat IP versi 4 dan alamat IP versi 6.

Kriteria

Alamat IP versi 4

Alamat IP versi 6

Panjang alamat

32 bit

128 bit

Jumlah total host (teoritis)

232=±4 miliar host

2128

Menggunakan kelas alamat

Ya, kelas A, B, C, D, dan E.
Belakangan tidak digunakan lagi, mengingat telah tidak relevan dengan perkembangan jaringan Internet yang pesat.

Tidak

Alamat multicast

Kelas D, yaitu 224.0.0.0/4

Alamat multicast IPv6, yaitu FF00:/8

Alamat broadcast

Ada

Tidak ada

Alamat yang belum ditentukan

0.0.0.0

::

Alamat loopback

127.0.0.1

::1

Alamat IP publik

Alamat IP publik IPv4, yang ditetapkan oleh otoritas Internet (IANA)

Alamat IPv6 unicast global

Alamat IP pribadi

Alamat IP pribadi IPv4, yang ditetapkan oleh otoritas Internet

Alamat IPv6 unicast site-local (FEC0::/48)

Konfigurasi alamat otomatis

Ya (APIPA)

Alamat IPv6 unicast link-local (FE80::/64)

Representasi tekstual

Dotted decimal format notation

Colon hexadecimal format notation

Fungsi Prefiks

Subnet mask atau panjang prefiks

Panjang prefiks

Resolusi alamat DNS

A Resource Record (Single A)

AAAA Resource Record (Quad A)

Selengkapnya...

RIP (Routing Informasi Protocol )

The Routing Informasi Protocol (RIP) adalah dinamis routing protokol yang digunakan di dalam dan luas wilayah jaringan.

Sejarah

Routing dengan algoritma yang digunakan dalam RIP, maka yg mengumumkan perintah raja-Ford algoritma, pertama kali digunakan dalam jaringan komputer pada tahun 1968, sebagai awal dari algoritma routing ARPANET. Paling awal versi protokol khusus yang menjadi RIP adalah Gateway Protocol Informasi, bagian dari paket PARC Universal internetworking protokol suite, dikembangkan di Xerox Parc. J versi RIP yang mendukung Internet Protocol (IP) kemudian dimasukkan dalam Berkeley Software Distribution (BSD) dari Unix sistem operasi.

Routing Information Protocol (RIP)

Routed protocol digunakan untuk user traffic secara langsung. Routed
protocol menyediakan informasi yang cukup dalam layer address jaringannya untuk melewatkan paket yang akan diteruskan dari satu host ke host yang lain berdasarkan alamatnya.
RIP merupakan salah satu protokol routing distance vector yang digunakan oleh ribuan jaringan di dunia. Hal ini dikarenakan RIP berdasarkan open standard dan mudah diimplementasikan. Tetapi RIP membutuhkan konsumsi daya yang tinggi dan memerlukan fitur router routing protokol. Dasar RIP diterangkan dalam RFC 1058, dengan karakteristik sebagai berikut:

  • Routing protokol distance vector,
  • Metric berdasarkan pada jumlah lompatan (hop count) untuk pemilihan jalur,
  • Jika hop count lebih dari 15, maka paket dibuang,
  • Update routing dilakukan secara broadcast setiap 30 detik.

1. RIP Versi 1

  • Dokumen –> RFC1058.
  • RIP V1 routing vektor-jarak yang dimodifikasi dengan triggered update dan split horizon dengan poisonous reverse untuk meningkatkan kinerjanya.
  • RIP V1 diperlukan supaya host dan router dapat bertukar informasi untuk menghitung rute dalam jaringan TCP/IP.
  • Informasi yang dipertukarkan RIP berupa :
    a. Host
    b. Network
    c. Subnet
    d. Rutedefault

2. RIP Versi 2

  • Enhancement dari RIP versi1 ditambah dengan beberapa kemampuan baru,
  • Algoritma routing sama dengan RIP versi1,
  • Bedanya terletak pada format dengan tambahan informasi yang dikirim,
  • Kemampuan baru :

a. Tag –> untuk rute eksternal.
b. Subnet mask.
c. Alamat hop berikutnya.

Selengkapnya...

HTTP (HyperText Transfer Protocol)

HTTP adalah kepanjangan dari HyperText Transfer Protocol. HTTP itu adalah suatu bentuk protokol umum, yang digunakan oleh server dan client untuk berkomunikasi di dunia web. Komunikasi ini terjadi dalam bentuk request dan response. jadi jika si klien merequest maka sang server akan merespon. Response apa yang akan diberikan oleh sang server, sangat bergantung dari request (permintaan) dari sang client. Contohnya, si klien merequest sebuah halaman web (html), maka sang server akan merespon dengan cara mengirimkan isi dari halaman web yang diminta oleh si klien tadi.

HTTP adalah pengembangan dari FTP atau File Transfer Protocol. karena FTP mempunyai kekurangan yaitu adalah terlalu rumit untuk dimengerti bagi orang yang masih awam dengan dunia networking dan segala protocollernya, maka diciptakannya HTTP. HTTP memiliki perintah yang lebih sedikit dan lebih mudah untuk dipahami.

  • GET - Syntax atau perintah ini digunakan untuk meminta atau merequest sebuah objek dari server. Objek ini bisa berupa halaman web, dokumen, file, dan lain-lain. Format penulisan syntax ini adalah sebagai berikut:

GET Request-URI Version

Dimana Request-URI adalah alamat web dari objek yang ingin direquest. Sedangkan Version, adalah versi dari protokol HTTP yang digunakan.

Contohnya, GET www.google.com HTTP/1.1

  • HEAD - Perintah ini digunakan untuk meminta atau merequest meta-information dari sebuah objek yang ada di server. Format penulisannya adalah sebagai berikut:

HEAD Request-URI Version

Contohnya, HEAD www.google.com HTTP/1.1

perintah HEAD memang mirip dengan GET. Bedanya, kalo menggunakan perintah GET, maka seluruh isi objek yang direquest akan dikirimkan oleh server. Sedangkan kalo menggunakan perintah HEAD, hanya informasi yang terdapat dalam META TAG saja yang akan dikirimkan oleh server.

  • PUT - Perintah ini adalah kebalikan dari perintah GET. Maksudnya, kalo GET digunakan oleh client untuk meminta dan mengambil sebuah objek dari server (download), sedangkan perintah PUT digunakan untuk mengirimkan dan menempatkan objek dari client ke server (upload). Format penulisannya hampir mirip:

PUT Request-URI Version

Contohnya: PUT /gambar1.jpg HTTP/1.1

Maksud dari perintah diatas adalah sang client tadi meminta ijin kepada server untuk mengirimkan dan menempatkan sebuah file gambar ke server. Lalu responnya? Itu bergantung dari sang server. Jika memang server tersebut mengijikan client untuk mengupload file, maka file tadi akan disimpan kedalam server.

POST - Perintah ini hampir mirip dengan perintah PUT. Bedanya, perintah ini biasanya digunakan untuk mengirimkan objek-objek yang butuh penanganan lebih lanjut dari server. Contohnya form isian.

Format penulisan perintah ini adalah:

POST Request-URI Version

Contohnya: POST /sign-up.html HTTP/1.1

  • DELETE -Perintah ini digunakan untuk meminta server agar menghapus suatu objek. Format penulisannya juga sama seperti saudaranya yang lain, yaitu:

DELETE Request-URI Version

Sebagai contoh: DELETE /Images/gambar1.jpg HTTP/1.1. Hasilnya? Jika server bersangkutan memang memberikan ijin untuk menghapus, maka file gambar1.jpg yang ada di folder images akan dihapus dari server. Jika tidak di ijinkan? Tentu saja file itu tidak akan terhapus.



. HTTP (Hyper Text Transfer Protocol)

HTTP berbasis pada aktivitas request-response. Sebuah client, menjalankan satu program applikasi yang disebut browser, membangun sebuah koneksi denagn sebuah server dan mengirim sebuahrequest ke server dalam format sebuah metoda request. Server merespon dengan sebuah status line, termasuk pesan-pesan versi protocol dan kode sukses atau error, diikuti dengan pesan yang mengandung informasi server, informasi entitas, dan kemungkinan isi utama.

Sebuah transaksi HTTP dibagi atas empat langkah:

1. Browser membuka koneksi

2. browser mengirim request ke server

3. server mengirim respon ke browser

4. koneksi di tutup

dalam internet ,komunikasi HTTP biasanya berlangsung dalam koneksi TCP. Default portnya adalah 80, tetapi port lain dapat digunakan. Ini tidak menghindari HTTP diimplementasikan dalam protocol lainnya dalam internet, atau dalam jaringan lain. HTTP dianggap transportasi yang reliable dalam setiap protocol yang bergaransi dapat digunakan.

a. Operasi HTTP

Dalam banyak kasusu , komunikasi HTTP diawali oleh permintaan user akan informasi pada server tujuan. Dalam kasusu sederhana, permulaan koneksi diawali melalui koneksi tunggal antara user agen dan server tujuan seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut:


Gambar 7. Koneksi HTTP

Dalam beberapa kasus, tidak terdapat hubungan langsung antara user agen dan server tujuan. Terdapat satu atau lebih perantara antara user agen dan server tujuan, seperti proxy, gateway, atau tunnel. Request dan respon dievaluasi oleh perantara dan diteruskan ke tujuan atau perantara lainnya dalam rantai request-respon seperti ditunjukkan gambar berikut:

Gambar 8. Koneksi HTTP Dengan Perantara

b. Parameter-parameter protocol

Beberapa dari protocol HTTP memiliki parameter seperti yang dijelaskan berikut:

  • HTTP version

HTTP menggunakan skema penomoran untuk menunjukkan versi dari protocol. Koneksi terjauh akan ditampilkan menurut kebijakan versi protocol. Nomor akan meningkat ketika terjadi perubahan signifikan dalam protocol, seperti perubahan format pesan. Versi dari pesan HTTP dikirim oleh sebuah field HTTP-version dalam baris pertama pesan. Field HTTP-version mengikuti format berikut (mengacu pada RFC 2822):

HTTP-Version = HTTP /1*DIGIT.1*DIGIT

  • Uniform Resources Identifiers (URI)

Uniform Resources Identifiers biasa mengacu sebagai alamat WWW dan kombinasi dari Uniform Resources Locators (URL) dan Uniform Resources Name (URN). Sebenarnya , URI adalah huruf yang mengindikasikan lokasi dan nama sumber dari server.

  • HTTP URL

Skema HTTP URL mengijinkan kita untuk meletakkan resources jaringan melalui protocol HTTP. Ini berbasis dari sintak generik URI dan dijelaskan dalam RFC 2396. sintak umumnya dalam skema URL adalah:

HTTP_URL = http // host [ : port ] [abs_path]

Nomor port bersifat optional. Jika tidak diisikan berarti defautnya port 80.

c. HTTP Message

Pesan HTTPterdiri dari field-field berikut:

  • Tipe pesan

Sebuah pesan HTTP dapat berupa request client atau respon server. Huruf berikut menandakan tipe pesan HTTP.

HTTP-Message = Request | Response

  • Message headers

Field header pesan HTTP dapat berupa salah satu hal-hal berikut:

Ø General header

Ø Request header

Ø Response header

Ø Entity header

  • Message body

Message body dapat mengacu sebagai entity body jika tidak terdapat pengkodeaan transfer yang diterapkan. Message body sederhananya membawa entity body yang relevan dengan request atau respon

  • Field-field general header

Field general header dapat mencakup pesan request dan respon. Field general header terbaru mencakup hal-hal sebagai berikut:

Ø Cache-control

Ø Connection

Ø Date

Ø Pragma

Ø Transfer-encoding

Ø Upgrade

Ø Via

d. Request

Sebuah pesan request dari sebuah client ke server mencakup metoda yang diterapkan pada resource, identifikasi dari source, dan versi protocol yang digunakan. Sebuah pesan request berformat sebagai berikut:

Request = request-line

*{general-header | request –header | entity-header}

CRLF

[message body]

e. Respon

Sebuah HTTP server mengembalikan respon setelah mengevaluasi client request. Field sebuah respon adalah sebagai berikut:

Request = request-line

*{general-header | request-header | entity-header}

CRLF

[message body]

f. Entity

Baik client atau server boleh mengirimkan entity dalam pesan request atau pesan respon, jika tidak maka tidak dikenali. Entity terdiri dari:

  • Field entity header
  • Body entity

. HTTP Server

Fungsi embedded web server ini dibatasi sebagai berikut:

  • melayani request untuk satu web page, dari 1-5 klien
  • isi web page hanya menunjukkan status dari beberapa variabel pada RAM dalam system mikrokontroler, yang bisa dengan mudah di-mirrorkan ke output port dari system mikrokontroler
  • lewat user interface pada web page ini kondisi variabel pada RAM tadi bisa diubah (begitu juga kondisi output port yang dimirrorkantersebut)
  • untuk sekuritas digunakan RSA, sehingga tidak semua dapat mengakses web page tersebut.

Web page akan berisi tampilan dengan elemen user interface (radio button) yang menunjukkan kondisi sinyal output digital tersebut sekaligus bisa dimanipulasi oleh pengguna dengan mengubah radio button mana yang terisi. Pengguna mengaktualkan perubahanyang telah dilakukan dengan menekan tombol ‘GO’ yang mengirimkan HTTP POST request kepada server. User interface berupa radio button, dibuat dengan HTML dengan sintaks

Akan dihasilkan radio button dengan kondisi terisi *(selected). Untuk kondisi tidak terisi, tinggal dihilangkan tulisan ‘CHECKED’. Maka implementasi pembuat web page-nya ialah untuk menyisipkan tulisan ‘CHECKED’ pada radio button yang sesuai dengan kondisi yang ingin ditunjukkan. Dengan menggunakan karakter $. Lokasi penempatan tulisan CHECKED itu bisa ditandai, dan selanjutnya rutin pembuat web pagetinggal menyalin karakter satu per satu dari template web pagenya ke packet buffer dengan kasus khusus jika bertemu karakter $ tadi. Tepat setelah karakter $ diisikan kode untuk identifikasi radio button tersebut, angka pertama ialah nomer flag dan angka kedua adalah radio button ini untuk kondisi on(‘1’) atau off (‘0’). Pada HTTP POST request, bagian Message-Body diawali oleh akhir header yang berisi dua buah CRLF. Message-Body ini berisi kondisi formulir web waktu pengguna menekan tombol ‘GO’. Message-Body yang akan dikirimakan seperti:

In1=1&in2=0&…&x=

Kata pertama adalah elemen UI yang mengirimkan data, dalam kasusu ini radio button yang ada duah buah, dan kata setelah tanda ‘=’ ialah data dari elemen UI tersebut. ‘&’ digunakan untuk memisahkan data dengan nama elemen UI berikutnya. Message-Body berakhir pada akhir segmen TCP (sebetulnya cara yang lebih baik ialah dengan melihat Contenth-Length), tapi untuk mempermudah proses pengerjaanmaka ada elemen UI bernama ‘x’ untuk menghentikan proses parsing.

Selengkapnya...